Liputan Sumbawa – Pemerintah Desa Leseng, Kecamatan Moyo Hulu, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam dan Non-Alam sebagai upaya meningkatkan pemahaman serta kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah desa. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 11 Desember 2025, bertempat di Balai Desa Leseng.
Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber utama, Kabid Kedaruratan & Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD) yang i Dr. Rusdianto AR, M.Pd, memaparkan materi mengenai konsep dasar mitigasi bencana dan strategi pengurangan risiko, serta Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam kebakaran dan Penyelamatan, Amir Mahmud, ME. yang memberikan penjelasan teknis terkait penanganan awal kebakaran, evakuasi, dan langkah cepat masyarakat saat menghadapi situasi darurat.
Materi kedua narasumber disampaikan secara komprehensif dan dilanjutkan dengan diskusi interaktif bersama peserta guna memperdalam pemahaman masyarakat terkait langkah-langkah mitigasi baik pada bencana alam maupun non-alam.
Kepala Desa Leseng, Rajudin, membuka acara sekaligus menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh unsur masyarakat dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa mitigasi bencana merupakan prioritas pemerintah desa demi menjaga keselamatan dan kenyamanan warga.
“Kami berharap melalui sosialisasi ini masyarakat Desa Leseng semakin mengetahui langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi bencana, baik alam maupun non-alam. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Desa dalam meningkatkan kesiapsiagaan warga,” ujar Rajudin.
Agenda sosialisasi diikuti oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPD Desa Leseng, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, perempuan, para kepala dusun, RT/RW, serta kader PKK. Kehadiran berbagai unsur tersebut menunjukkan adanya dukungan kuat dalam membangun Desa Leseng sebagai desa tangguh bencana.
Pemerintah Desa Leseng berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa secara berkelanjutan sebagai bagian dari strategi penguatan kapasitas masyarakat. Diharapkan melalui program ini, masyarakat dapat lebih siap, responsif, dan mampu meminimalisir risiko ketika bencana terjadi. (LS)






























































