Single News

51% Wilayah Sumbawa Berisiko Krisis Air: Perempuan, Kaum Muda, dan Disabilitas Hadirkan Solusi Lewat CERAH

Liputansumbawa.id–Pemerintah Kabupaten Sumbawa bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) hari ini resmi meluncurkan Program Cerdas Kelola Air dan Lahan untuk Keberlanjutan (CERAH), sebuah inisiatif tiga tahun untuk memperkuat ketahanan iklim melalui pengelolaan air dan lahan yang inklusif, berbasis komunitas, dan berkelanjutan.

Program ini menyasar perempuan, kaum muda, dan orang dengan disabilitas di berbagai wilayah hulu, tengah, dan hilir Sumbawa yang terdampak perubahan iklim dan tekanan lingkungan.


Lebih dari 51% daratan Sumbawa berada dalam potensi krisis air, menurut SK MENLHK No. 973 Tahun 2024. Dalam beberapa tahun terakhir, Sumbawa mengalami musim kemarau yang semakin panjang akibat perubahan iklim dan pergeseran praktik pertanian juga memicu risiko tambahan terhadap terbukanya tutupan lahan dan penurunan sumber air bersih.


Krisis air di Sumbawa berdampak lebih berat pada perempuan, anak, dan orang dengan disabilitas karena merekalah yang paling bergantung pada ketersediaan air untuk kebutuhan sehari-hari. Ketika sumber air mengering atau kualitasnya menurun, perempuan harus berjalan lebih jauh untuk mengambil air, meningkatkan beban kerja domestik dan risiko keselamatan.

Sementara anak terutama perempuan sering harus membantu sehingga mengganggu waktu belajar mereka. Orang dengan disabilitas menghadapi hambatan akses yang lebih besar karena infrastruktur yang tidak inklusif dan minimnya layanan air bersih. Melalui pendekatan berbasis komunitas dan kepemimpinan kelompok rentan, Program CERAH hadir untuk mengatasi tantangan ini dengan memperbaiki pengelolaan air dan lahan, memperkuat kapasitas perempuan, kaum muda, dan OPD, serta memastikan mereka terlibat langsung dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, mengapresiasi kontribusi Plan Indonesia yang terus hadir dalam inisiatif pemerintah untuk pengelolaan air dan lahan di Sumbawa. Karena Program ini sesuai dengan Visi Sumbawa Hijau Lestari.
“Inisiatif CERAH hadir tepat waktu sebagai upaya bersama mengembalikan keseimbangan ekosistem Sumbawa serta memastikan ruang bagi semuanya untuk berperan dalam menjaga sumber daya alam yang menjadi penopang kehidupan masyarakat,” tambah Syarafuddin.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti, menyampaikan program CERAH tidak hanya menghadirkan solusi teknis, tetapi juga membuka ruang bagi kelompok yang selama ini kurang terlibat untuk tampil sebagai pemimpin perubahan.
“Melalui penguatan kapasitas masyarakat, perbaikan layanan air bersih, dan advokasi kebijakan, CERAH mendorong pertanian adaptasi iklim dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan kaum rentan, salah satunya adalah petani perempuan,” jelas Dini.
Peluncuran ini juga menghadirkan Dr. Dedy Heriwibowo, S.Si., M. Si, Kepala BAPPEDA Kabupaten Sumbawa, yang menyampaikan program strategis terkait pengelolaan air dan lahan di wilayah Sumbawa.
“Sumbawa memiliki puluhan mata air dan anakan sungai di kaki-kaki gunung dan kawasan hutan produksi yang dapat direvitalisasi sehingga PDAM dan komunitas dapat mengoptimalkan sumber air yang ada jika konservasi hulu dilakukan melalui program seperti CERAH,” ungkapnya.
Sementara itu, Hamsati Safitri, perwakilan organisasi anak muda Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menegaskan komunitas lingkungan muda di Sumbawa berkembang, seperti bank sampah, kelompok pecinta alam, komunitas kreatif, dan komunitas disabilitas yang memiliki potensi untuk memimpin kampanye lingkungan.
“Ketika kaum muda Sumbawa serta dengan melibatkan komunitas disabilitas Memimpin kampanye lingkungan, perubahan menjadi lebih kuat, cepat, inklusif, dan berkelanjutan.
MoU Pemerintah Sumbawa-Plan Indonesia Perkuat Perlindungan Anak dan Kelompok Rentan dalam Tata Kelola Air
Bagian penting dari acara ini adalah Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Plan Indonesia mengenai Pelaksanaan Program Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak dan Kaum Muda di Kabupaten Sumbawa. Kerja sama ini memperkuat komitmen kedua pihak untuk memastikan bahwa semua intervensi pengelolaan air dan lahan tetap berpihak pada keberlanjutan, kesejahteraan, dan perlindungan kelompok rentan.
Selama tiga tahun ke depan, Program CERAH akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Forum DAS/PSDAT, kelompok perempuan, kaum muda, orang dengan disabilitas, PDAM, komunitas adat, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil. Salah satu inisiatif konkret dari Plan Indonesia adalah terbentuknya Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) yang terdiri dari perwakilan disabilitas, organisasi perempuan, NGO lokal, dan perguruan tinggi setempat. PSDAT memiliki peran untuk menekankan pentingnya kesamaan persepsi mengenai konservasi sumber daya air, penggunaan air, pengendalian daya rusak air dan perencanaan yang baik dalam pengelolaan air yang berketahanan iklim.


Tentang Program CERAH: 
Program Cerdas Kelola Air dan Lahan untuk Keberlanjutan (CERAH) adalah program tiga tahun yang dijalankan oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) untuk memperkuat ketahanan iklim melalui pengelolaan air dan lahan yang inklusif di Kota Kupang dan Kabupaten Sumbawa. Proyek ini memberdayakan perempuan, pemuda, dan orang dengan disabilitas sebagai penggerak utama, menjangkau lebih dari 350.000 penerima manfaat di wilayah rawan kekeringan dan degradasi lingkungan.

CERAH dilaksanakan melalui kolaborasi pemerintah daerah, Perumda Air Minum Kota Kupang, Forum DAS/PSDAT, PKK, komunitas adat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil. Sejalan dengan mandat Plan Indonesia, program ini menegaskan bahwa keberlanjutan hanya terwujud ketika seluruh kelompok, terutama yang rentan, memiliki suara, akses, dan kepemimpinan dalam melindungi sumber daya air dan lahan untuk masa depan.
 
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia): 
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga bekerja bersama kaum muda, untuk memastikan partisipasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan terkait hidup mereka.  
 
Sebagai bagian dari Plan International Inc., Plan Indonesia memiliki program anak sponsor. Plan Indonesia telah membina 32 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur, dengan lima komitmen untuk memenuhi hak dasar mereka, yaitu hak atas akta kelahiran, vaksin dasar, air bersih, sanitasi, dan kebersihan, juga pendidikan. Plan Indonesia bekerja pada 8 provinsi dengan program-program yang bertujuan untuk membangun generasi yang Sehat, Teredukasi, Berdaya, Aman dan Tangguh. 
 
Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, agensi, dan gerakan sosial yang melibatkan dan menargetkan agar 3 juta anak perempuan mendapatkan kekuatan yang setara, kebebasan yang setara, dan representasi yang setara. Informasi lebih lanjut: planindonesia.org. (LS)