Sumbawa Besar, 2 Agustus 2025 — Suara lantang penuh irama tradisi menggema dari pelataran SDN Selang, Desa Kerekeh, Kecamatan Unter Iwes. Dua siswa kelas 5, Della dan Asilla, memukau para pengunjung Car Free Night (CFN) di panggung Serunai, Taman Lapangan Pahlawan, dengan penampilan sakeco, seni tutur khas Sumbawa yang sarat nilai budaya dan kebijaksanaan lokal.
Dengan penuh penghayatan, keduanya membawakan sakeco bertema “Pati Pelajar Nde Guru”, yang berarti “adab pelajar terhadap guru.” Penampilan ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga menjadi cermin pembelajaran karakter di lingkungan sekolah.
Kepala SDN Selang, Abdul Azis, S.Pd.SD, menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk menanamkan kesadaran moral kepada siswa dalam berinteraksi sehari-hari, baik dengan guru, teman, maupun masyarakat sekitar.
“Pati pelajar nde guru mengajarkan kepada kita semua, khususnya anak-anak, agar senantiasa menjaga sikap hormat, sopan santun, dan kepekaan dalam bersosial. Ini bukan hanya ajaran di kelas, tapi juga warisan budaya yang hidup,” ungkapnya.
Sakeco yang dibawakan Della dan Asilla tidak hanya memikat dengan irama dan rima, tapi juga menyentuh hati melalui pesan-pesan moral yang disampaikan secara puitis dalam bahasa daerah. Penampilan mereka menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal bisa dimulai sejak dini dan menjadi bagian dari proses pendidikan karakter.
Inisiatif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka menilai bahwa pembelajaran berbasis budaya seperti ini sangat relevan untuk memperkuat identitas dan jati diri generasi muda di tengah arus globalisasi.
Dengan semangat seperti yang ditunjukkan Della dan Asilla, SDN Selang menjadi salah satu sekolah yang aktif mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam kegiatan pendidikan. Bukan hanya menumbuhkan kecintaan terhadap warisan leluhur, tapi juga membentuk pribadi yang santun, bijak, dan berkarakter. (LP)
