Sumbawa, 10 Desember 2025— Malam di Plampang berubah mencekam. Jalan Lintas Sumbawa–Bima yang biasanya ramai kendaraan justru menjadi saksi bisu aksi penganiayaan brutal yang menimpa tiga remaja. Dua di antaranya mengalami luka bacok serius, sementara satu remaja lain sempat terkapar tak sadarkan diri.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa malam, 9 Desember 2025, sekitar pukul 21.30 WITA, tepat di depan Rumah Makan Asri Lama, Desa Plampang. Tiga pelajar SMK—Noval (15), M. Ali (17), dan Deri—yang sedang berboncengan menuju Dusun Jompong, tiba-tiba dipepet dua orang pemuda tak dikenal. Salah satunya kemudian diketahui berinisial J (21), warga setempat.
Kapolres Sumbawa AKBP Marieta Dwi Ardhini melalui Kapolsek Plampang, Iptu Joko Wilopo, mengonfirmasi kejadian tersebut.
“Pelaku J bersama rekannya langsung memepet motor korban. Tanpa basa-basi, pelaku menanyakan soal pelemparan batu yang bahkan tidak diketahui oleh para korban,” ungkap Kapolsek.
Belum sempat menjawab, tragedi itu pun pecah. Pelaku J dengan cepat menghunus pisau dari balik jaketnya dan menyabetkan ke arah Noval. Ayunan pertama mengenai paha kanan Noval, merobek kulit dan daging sepanjang 8 sentimeter.
Tak berhenti di situ, pelaku kemudian menendang motor korban hingga mereka bertiga terjatuh ke aspal gelap. Dalam kondisi tersungkur dan tak sempat bangkit, serangan kedua dilayangkan.
M. Ali menjadi sasaran berikutnya. Bacokan pelaku mendarat di pinggang kiri remaja itu, meninggalkan luka menganga sepanjang 12 sentimeter.
Sementara itu, Deri yang mencoba melindungi dirinya justru dipukul keras dengan tangan kosong hingga pingsan di tempat sebelum akhirnya dilarikan ke RSUD Sumbawa.
Ketiga korban kini menjalani perawatan intensif. Pihak kepolisian telah mengamankan sepeda motor para korban sebagai barang bukti, sementara pelaku J melarikan diri dan masih dalam pencarian.
“Kami sudah melakukan langkah preventif dengan menggalang kedua keluarga agar tidak terjadi aksi balas dendam. Pelaku masih kami buru,” tegas Iptu Joko.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di Plampang masih diliputi kecemasan. Warga berharap pelaku segera ditangkap agar peristiwa mengerikan seperti ini tidak kembali terulang di jalan yang setiap hari dilalui ratusan pelajar tersebut. (LS)






























































