Single News

Digitalisasi Sekolah Islam dan Arah Baru Kebijakan Pendidikan Berbasis Nilai Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Dr. Muammar Khadafie, M.Pd.I (Ketua), Serli Oktapiani, M.M. (Anggota) – Dosen Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)

Dalam menghadapi dinamika dan tantangan dunia pendidikan di era TUNA (Turbulent, Uncertain, Novel, Ambiguous), kepemimpinan adaptif, inovasi berkelanjutan, kolaborasi, serta fleksibilitas menjadi kunci utama. Literasi data dan digital, ketahanan individu dan sosial dalam transformasi digital, strategi digital marketing, branding, electronic word of mouth (e-WOM), dan penguatan reputasi lembaga menjadi aspek krusial agar sekolah Islam tetap kompetitif, adaptif, dan relevan.

Penelitian ini hadir untuk menjawab tantangan tersebut, dengan fokus pada pengaruh keempat elemen di atas terhadap keputusan peserta didik baru dalam memilih sekolah Islam. Mengambil konteks Kabupaten Sumbawa sebagai wilayah studi, riset ini menggambarkan realitas bahwa meskipun terdapat 635 satuan pendidikan aktif, integrasi teknologi pemasaran dan strategi pencitraan sekolah Islam masih belum optimal.

Berdasarkan pendekatan fact finding, problem inquiry, dan participatory action research, penelitian ini tidak hanya menyajikan analisis akademik, tetapi juga menawarkan peta jalan lima tahun ke depan untuk mendorong transformasi digital berbasis nilai-nilai Islam dalam sektor pendidikan.

Urgensi penelitian ini terletak pada kenyataan bahwa meskipun sekolah Islam—yang sebagian besar (90%) dikelola secara swasta—jumlahnya sangat besar, mereka belum memiliki sistem komunikasi pemasaran yang terstandarisasi, terukur, dan menyasar generasi digital native. Di sinilah pentingnya mengintegrasikan pendekatan akademik dan teknologi dalam menyusun strategi peningkatan daya saing institusi pendidikan Islam.

Penelitian ini dirancang untuk menjawab lima pertanyaan strategis:

1. Apakah terdapat pengaruh digital marketing terhadap keputusan bergabung di sekolah Islam?
2. Apakah terdapat pengaruh branding terhadap keputusan tersebut?
3. Apakah terdapat pengaruh e-WOM?
4. Apakah reputasi lembaga pendidikan Islam berpengaruh?
5. Apakah keempat elemen tersebut berpengaruh secara simultan terhadap keputusan bergabung di sekolah Islam?

Desain penelitian ini dibangun berdasarkan beberapa variabel utama:

Digital Marketing (X1): Traffic (pengunjung), conversion (konversi), dan engagement (hubungan).

Branding (X2): Identifikasi sumber produk, penanggung jawab, pengurangan risiko, efisiensi pencarian informasi, simbol identitas diri, dan sinyal kualitas.

Electronic Word of Mouth (X3): Kemauan konsumen untuk membagikan pengalaman positif, merekomendasikan layanan sekolah, serta mendorong teman atau relasi untuk ikut bergabung.

Reputasi Lembaga Pendidikan Islam (X4): Kualitas layanan, citra institusi, kepercayaan publik, kepuasan dan rekomendasi, media dan publikasi, serta kontribusi sosial dan pengakuan.

Keputusan Bergabung (Y): Dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, keluarga, motivasi, persepsi, dan proses belajar.

Indikator umum yang diukur dalam penelitian ini mencakup frekuensi dan kualitas promosi digital sekolah, citra sekolah di masyarakat, rekomendasi publik melalui media sosial, kredibilitas institusi, dan keputusan orang tua dalam memilih sekolah Islam.

Dengan metode kuantitatif asosiatif dan pendekatan Participatory Action Research (PAR), penelitian ini tidak hanya menghasilkan teori baru, tetapi juga alat bantu strategis untuk transformasi manajemen sekolah Islam.

Luaran dan Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini tidak hanya diwujudkan dalam bentuk artikel ilmiah dan publikasi media, tetapi juga berupa policy brief dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai bentuk hilirisasi dan kontribusi terhadap kebijakan publik di tingkat lokal maupun nasional. Temuan dan analisis yang diperoleh diharapkan dapat menjadi dasar dalam merumuskan arah kebijakan pendidikan Islam berbasis digital, baik di tingkat kementerian, dinas pendidikan, maupun lembaga sekolah.

Dalam konteks pembangunan nasional, penelitian ini mendukung visi besar Indonesia Emas 2045, khususnya dalam menyiapkan generasi emas yang unggul dalam aspek pendidikan, teknologi, dan karakter. Sekolah Islam harus tampil sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan tangguh secara sosial.

Ucapan Terima Kasih

Melalui hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) tahun 2025 ini, kami mendapatkan ruang untuk belajar, berkontribusi, dan menghasilkan karya yang bermakna bagi dunia pendidikan. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi—Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) atas kesempatan dan dukungan pendanaan yang telah diberikan.

Kami berharap program PDP ini terus menjadi ruang afirmatif untuk mengembangkan budaya riset, memperkuat kapasitas akademisi muda, serta menjembatani kerja sama antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah. Dengan pendekatan kolaboratif dan keberlanjutan riset yang terarah, kami meyakini bahwa transformasi digital di sekolah Islam dapat diwujudkan melalui sinergi lintas pemangku kepentingan. Kami optimis bahwa penelitian ini akan memberi manfaat luas, menjadi referensi akademik nasional, dan mendorong lahirnya sistem pendidikan Islam yang progresif dan berkualitas.

Catatan Kontrak Penelitian
Penelitian Dosen Pemula (PDP) ini terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Diktiristek) Republik Indonesia dengan Universitas Teknologi Sumbawa, melalui Kontrak No. 129/C3/DT.05.00/PL/2025, tanggal 28 Mei 2025 dan No. 2166/LL8/AL.04/2025, tanggal 5 Juni 2025.