Liputansumbawa.id–Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang dirangkaikan dengan sarasehan kepemudaan digelar di SMKN 1 Buer, Kabupaten Sumbawa, Sabtu (20/12/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema “Kontribusi Akademisi dalam Membangun Sumbawa Menuju Indonesia Emas 2045” dan diikuti oleh pelajar serta pemuda dari berbagai wilayah Barat di Kabupaten Sumbawa seperti kecamatan Alas Barat, Alas, Buer, Utan dan Rhee.
Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi Johan Rosihan, ST selaku Wakil Ketua Badan Penganggaran Majelis Permusyawaratan Rakyat RI bersama Lembaga Penelitian MY Institute.
Wakasek SMKN 1 Buer, Syamsul Fahmi, S.Pd., M.M.Inov menegaskan pentingnya mempersiapkan pelajar sejak dini agar memiliki karakter, kompetensi, dan visi kebangsaan yang kuat dalam menghadapi tantangan pembangunan daerah dan nasional ke depan.
Sesi inti dipandu oleh moderator Yadi Satriadi dengan menghadirkan tiga narasumber utama. Pemateri pertama, H. Johan Rosihan, ST, menekankan bahwa Empat Pilar MPR RI, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi fondasi hidup generasi muda di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika politik nasional.
Ia menyoroti besarnya peran generasi muda dalam menentukan arah Indonesia menuju 2045, mengingat dominasi pemilih muda dari kalangan milenial dan generasi Z serta Alfa.
Menurutnya, Pancasila bukan sekadar hafalan, melainkan nilai hidup yang harus tercermin dalam sikap sehari-hari, termasuk dalam berpolitik, bermedia sosial, dan berinteraksi di tengah masyarakat.
Johan Rosihan, mengingatkan agar dinamika politik tidak merusak masa depan bangsa, melainkan menjadi instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial.
Pemateri kedua, Miftahul Arzak selaku Direktur MY Institute membahas tema kepemimpinan pemuda dalam membangun Indonesia Emas.
Ia menekankan pentingnya kejujuran, integritas, dan pengalaman berorganisasi sejak usia muda, dengan mencontohkan tokoh-tokoh nasional dan dunia yang telah aktif berorganisasi sejak remaja.
Menurutnya, krisis nilai kejujuran menjadi tantangan serius generasi saat ini yang harus dijawab melalui pendidikan karakter dan kepemimpinan berbasis nilai.
Sementara itu, pemateri ketiga, Supriady dari Komunitas Lingkungan “Lingkara”, mengangkat isu lingkungan sebagai tantangan nyata generasi muda Sumbawa.
Ia mengingatkan kondisi darurat sampah plastik yang dihadapi daerah tersebut dan mengajak pelajar untuk memulai perubahan dari tindakan sederhana, seperti mengurangi penggunaan plastik dan terlibat dalam gerakan lingkungan.
Program edukasi pengelolaan sampah dan penguatan peran green influencer menjadi salah satu solusi yang ditawarkan.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, menandai tingginya antusiasme peserta.
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini diharapkan mampu melahirkan pelajar dan pemuda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran kebangsaan, kepedulian sosial, dan kesiapan menjadi agen perubahan bagi Sumbawa dan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. (LS)






























































