Single News

H. Asaat Abdullah, S.T. – Jejak Pengabdian Seorang Putra Sumbawa

H. Asaat Abdullah, S.T. Lahir di tanah Sumbawa pada 14 Desember 1958. Beliau tumbuh dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kerja keras. Hingga di usia 67 tahun, namanya dikenal luas sebagai Anggota DPRD Provinsi NTB sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Sumbawa. Sosoknya menjadi teladan bagi banyak orang, bukan hanya karena kedudukannya, melainkan karena dedikasinya yang konsisten untuk rakyat.

Pendidikan dan Awal Karier

H. Asaat Abdullah, S.T. menempuh pendidikan menengah di STM Negeri 1 Mataram (1973–1977). Tekadnya untuk terus belajar membawanya melanjutkan pendidikan tinggi hingga meraih gelar Sarjana Teknik di Universitas Al-Azhar Mataram (2000–2004). Latar belakang teknik ini memperkuat pandangannya bahwa pembangunan daerah harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan berpihak pada masyarakat.

Sebelum terjun ke dunia politik, beliau mengabdikan diri sebagai birokrat. Pada periode 2011–2015, ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawa. Pengalaman inilah yang memperkaya pemahamannya tentang kebutuhan pembangunan daerah.

Perjalanan Politik

Karier politik H. Asaat Abdullah dimulai sejak muda. Ia aktif berorganisasi dan pernah menjabat:

Bendahara AMPI (1988–1994)
Wakil Ketua KNPI (1994–1998)
Wakil Bendahara DPD Golkar Sumbawa (1994–1998)

Kemudian, ia memilih bergabung dengan Partai NasDem. Sejak 2016, beliau dipercaya menjadi Ketua DPD NasDem Kabupaten Sumbawa. Kepemimpinannya terus berlanjut dan diperkuat dengan mandat sebagai Ketua DPD NasDem periode 2024–2029.

Perannya di partai menjadi tonggak penting yang mengantarnya ke kursi legislatif. Pada Pemilu 2019, ia berhasil meraih kepercayaan masyarakat dan terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi NTB periode 2019–2024, lalu kembali dipercaya untuk periode 2024–2029. Di parlemen, ia duduk di Komisi IV, yang membidangi isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Pemimpin yang Rendah Hati
Di mata kolega dan masyarakat, Asaat Abdullah bukan hanya seorang politisi, melainkan sahabat rakyat. Ia selalu berusaha hadir di tengah masyarakat, mendengarkan keluhan, dan memperjuangkannya melalui jalur kebijakan. Rekan-rekannya di DPRD menyebutnya sebagai sosok yang ramah, terbuka, dan mudah diajak berdiskusi.

Ia percaya bahwa politik adalah ladang pengabdian. “Jabatan hanyalah alat, pengabdianlah tujuan utama,” demikian prinsip yang ia pegang teguh sepanjang hidupnya.

Keluarga: Sumber Kekuatan

Di balik kesibukannya, Asaat Abdullah adalah seorang suami dan ayah yang penuh kasih. Ia menikah dengan Hj. Nurainun, S.Pd., dan bersama-sama mereka membangun keluarga yang harmonis. Dari keluarga inilah ia mendapatkan dukungan terbesar untuk terus mengabdi.

Putra-putri beliau adalah sosok-sosok berpendidikan yang juga mengabdi pada masyarakat:

Meilda Sukma Utami, S.H., menikah dengan Tri Striawansyah, S.T., M.T. (anak: Najwa
Salsabila Ramadania, Muhammad Almer Mahardika, Muhammad El Azam Azka)
Aprinda Dwi Safitri, S.Km., menikah dengan IPTU Hari Rustaman, S.H. (anak: Muhammad
Alvito Nurpatti, Auryn Fatina Putri)
Zulfikar Demitry, S.H., M.H., menikah dengan dr. Erda Purnamasari (anak: Alkhalifi
Hamizan Abdullah)

Menutup Mata dengan Penuh Kehormatan

Pada 11 September 2025, H. Asaat Abdullah, S.T. menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Risa, Kota Mataram. Kabar duka ini mengguncang banyak pihak rekan sesama anggota DPRD, kader Partai NasDem, tokoh masyarakat, hingga warga biasa yang pernah merasakan kepeduliannya.

Ucapan belasungkawa mengalir deras. Banyak yang mengenang beliau sebagai sosok rendah hati yang tidak pernah lelah memperjuangkan aspirasi rakyat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun juga warisan besar berupa keteladanan, kejujuran, dan semangat pengabdian.

Teladan untuk Generasi Muda

Kisah hidup H. Asaat Abdullah, S.T. mengajarkan kita bahwa kepemimpinan lahir dari integritas dan ketulusan. Dari seorang birokrat, aktivis organisasi, hingga politisi, semua perjalanan hidupnya diarahkan pada satu tujuan: menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.

Ia membuktikan bahwa seorang anak daerah bisa berdiri di garis depan pembangunan dan tetap menjaga kesahajaan. Dedikasinya menjadi inspirasi, terutama bagi generasi muda, bahwa pengabdian kepada bangsa dapat dilakukan dari manapun, dimulai dari tanah kelahiran sendiri.

H. Asaat Abdullah, S.T. telah berpulang, tetapi pengabdiannya akan selalu hidup dalam kenangan masyarakat Sumbawa dan NTB.