Liputansumbawa.id–Komunitas Nol Sampah menyatakan dukungannya terhadap program Bupati Sumbawa dalam upaya menghijaukan wilayah Sumbawa. Namun demikian, komunitas ini menekankan pentingnya pertimbangan matang dalam pemilihan jenis bibit tanaman agar program penghijauan berjalan efektif dan berkelanjutan.
Founder Komunitas Nol Sampah, Wawan Some, kepada media ini, Senin (22/12/2025) menyampaikan bahwa jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi dapat menjadi salah satu pertimbangan. Meski begitu, ia menilai akan lebih efektif apabila tanaman yang dipilih memiliki manfaat langsung bagi masyarakat, baik dari buah, daun, maupun bunganya yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain nilai manfaat, pemilihan jenis tanaman lokal juga dinilai sangat penting. Tanaman lokal dinilai telah mampu beradaptasi dengan kondisi fisik dan biologis lingkungan setempat.
Wawan mengingatkan bahwa mendatangkan jenis tanaman baru memerlukan kajian mendalam karena berpotensi menimbulkan dampak yang tidak diinginkan terhadap ekosistem.
Ia mencontohkan kasus penanaman akasia di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, yang awalnya bertujuan mencegah kebakaran hutan akibat savana yang mudah terbakar. Namun, dalam praktiknya, akasia justru berkembang pesat dan mengganggu keseimbangan ekosistem savana alami.
Hal penting lainnya yang disoroti adalah keragaman jenis tanaman. Menurut Wawan, penanaman sebaiknya tidak dilakukan secara monokultur di satu lokasi. Semakin beragam jenis tanaman yang tumbuh di suatu kawasan, maka keseimbangan ekosistem akan semakin kuat dan tahan terhadap gangguan lingkungan.
“Semakin beragam jenis yg ditanam akan mendukung keberadaan satwa liar terutama serangga dan burung. Kita tahu Sumbawa memiliki keragaman jenis burung yg menarik dan kedepan bisa dikembangkan sebagai potensi ekowisata,” sebut Wawan.
Lebih lanjut, Wawan menegaskan bahwa gerakan penghijauan harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Peran anak-anak dan generasi muda dinilai sangat penting sebagai agen perubahan dan penjaga keberlanjutan lingkungan di masa depan.
“Penghijauan bukan hanya soal menanam pohon, tetapi membangun kesadaran bersama untuk menjaga ekosistem secara berkelanjutan,” tutupnya. (LS)






























































