Jambi, 22 Juli 2025 – Kongres V Serikat Petani Indonesia (SPI) resmi dibuka dengan semangat baru untuk membangun kedaulatan pangan dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Julianto, dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Kehutanan Sosial, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta atase dari Kementerian Pertanian.
Dalam sambutannya, Wamen Ferry menekankan beberapa agenda strategis yang tengah disiapkan pemerintah, antara lain, Penyusunan RUU Sistem Perkoperasian Indonesia yang akan menjadi landasan hukum baru bagi gerakan koperasi di tanah air.
Perbaikan basis data kemiskinan di desa, sebagai bagian dari upaya penyaluran program yang lebih tepat sasaran untuk petani dan masyarakat desa.
Pembentukan Koperasi Merah Putih yang akan bersinergi dengan Koperasi Petani Indonesia (KPI) dan SPI untuk memperkuat sistem pangan nasional berbasis kerakyatan.
Pentingnya persatuan dalam membangun kekuatan ekonomi dan politik bagi kaum tani dan buruh sebagai fondasi perubahan sistemik di Indonesia.

“Koperasi bukan sekadar badan usaha, tapi alat perjuangan kolektif rakyat untuk mencapai keadilan ekonomi,” tegas Ferry dalam pidatonya.
Ketua Badan Pelaksana Cabang SPI Sumbawa, Sofyan Koplut, turut memberikan pernyataan bahwa pihaknya berharap pemerintah daerah di seluruh Indonesia dapat berperan aktif dalam mengawal, mengawasi, serta melakukan pembinaan dalam implementasi undang-undang koperasi yang akan datang.
“Kami juga mengajak seluruh kader SPI untuk merayakan Hari Tani pada 24 September 2025 nanti dengan kegiatan yang mencerminkan semangat perjuangan dan solidaritas kaum tani,” ujar Sofyan.
Kongres kali ini tidak hanya menjadi ruang konsolidasi politik dan ekonomi petani, tapi juga dirangkaikan dengan sejumlah forum penting, seperti Musyawarah Perempuan Tani, Musyawarah Pemuda Tani, dan Musyawarah Koperasi Petani Indonesia (KPI). Dalam rangkaian tersebut, digelar pula pameran produk koperasi yang menampilkan inovasi dan hasil produksi petani dari berbagai daerah.
Kongres V SPI menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali komitmen perjuangan petani Indonesia dalam membangun sistem pangan berdaulat, ekonomi yang adil, dan kedaulatan rakyat atas tanah, air, dan benih. (LP)