Sumbawa Besar, 10 Juni 2025 –Kabupaten Sumbawa dalam Pemerintahan Jarot-Ansori menatap tahun 2026 dengan semangat baru dalam menata pembangunan daerah. Melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Bappeda Kabupaten Sumbawa pada Selasa 10 Juni tahun 2025, merumuskan arah pembangunan dengan mengedepankan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan pemberdayaan sumber daya lokal.
Dengan mengusung tema “Penguatan Sumber Daya Manusia dan Birokrasi Unggul Menuju Perekonomian yang Adil dan Berkelanjutan”, Kabupaten Sumbawa memantapkan langkah sebagai daerah yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada pemerataan dan inklusivitas.
Visi Jangka Menengah: Mengubah Wajah Sumbawa
RPJMD Kabupaten Sumbawa 2025–2029 menetapkan visi besar: “Terwujudnya Kabupaten Sumbawa yang Unggul, Maju dan Sejahtera.”
Lima misi strategis disusun sebagai penopang:
- Peningkatan kualitas SDM dan pelestarian sosial budaya,
- Penguatan tata kelola pemerintahan dan birokrasi,
- Pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan hidup,
- Pengembangan ekonomi lokal,
- Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Erma Hadi Suryani, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Sumbawa, menegaskan bahwa pendekatan pembangunan ke depan akan lebih berorientasi pada dampak nyata dan jangka panjang.
Fokus 2026: Infrastruktur, Kemiskinan, dan Layanan Dasar
Delapan fokus utama pembangunan 2026 mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjawab tantangan struktural dan sosial. Di antaranya Penanggulangan kemiskinan ekstrem; Revitalisasi pendidikan berbasis kawasan; Penguatan layanan kesehatan; Pembangunan infrastruktur dasar di daerah tertinggal.
Selain itu, efisiensi belanja operasional juga menjadi perhatian. Pemerintah berkomitmen mengalihkan anggaran ke program strategis yang berdampak luas dan berkelanjutan.
Arah Kebijakan: Menata Ruang, Membangun Konektivitas
Peningkatan kualitas infrastruktur dan konektivitas wilayah menjadi sorotan. Proyek-proyek seperti rehabilitasi jaringan SPAM Semongkat dan pembangunan SPAM Ai Ngelar akan mendukung pemenuhan kebutuhan air bersih. Penataan kawasan permukiman seperti di Jempol dan Pulau Bungin turut menjadi bagian dari strategi besar menata ruang hidup warga secara lebih layak.
Untuk mendukung konektivitas, pembangunan dan peningkatan jalan strategis seperti ruas Samota, Batu Dulang–Tepal, dan Lenangguar–Teladan diusulkan melalui APBN dan DAK.
Tata Kelola Risiko dan Lingkungan
Kabupaten Sumbawa juga mengedepankan ketahanan iklim dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Peningkatan pengelolaan persampahan, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH), serta mitigasi bencana masuk dalam daftar prioritas. Kerja sama dengan program SIAP SIAGA (kerja sama Pemerintah Indonesia-Australia) menandai langkah serius Sumbawa dalam penguatan kelembagaan penanggulangan bencana.
Koneksi Digital dan Ketertiban Publik
Di era digital, tantangan blankspot dan sinyal lemah masih menghantui banyak desa. Program Sumbawa Terkoneksi Informatif dari Diskominfotiksandi diarahkan untuk menyelesaikan ketimpangan ini. Di sisi lain, penguatan peran Satpol PP dan pemadam kebakaran sebagai penjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat juga disusun dalam rencana kerja yang konkret dan terstandarisasi.
Rekapitulasi dan Harapan
Tercatat 134 usulan dari APBD Kabupaten, 43 dari APBD Provinsi, dan 91 dari APBN serta DAK. Semua proposal diarahkan pada sektor strategis seperti pekerjaan umum, perumahan, lingkungan hidup, dan transportasi.
Dalam penutupannya, presentasi RKPD menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra pembangunan dalam mewujudkan Sumbawa yang benar-benar “Unggul, Maju, dan Sejahtera”. (LP)