Sumbawa,12 Agustus 2025–Pemerintah Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, terus mengupayakan pemulangan tiga warganya yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Tripoli, Libya. Ketiga warga tersebut adalah Fitrianti binti Jema, Amanda Putri, dan Atika Lestari.
Pada Senin 11 Agustus 2025 lalu, Pemerintah Desa sempat berupaya bertemu langsung dengan Gubernur NTB, namun karena kesibukan, diarahkan oleh ajudan untuk bertemu Plt. Kadisnakertrans NTB, Nelly Yuniarti.
Kepala Desa Labuhan Burung, Iwan Iskandar Putra, menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut, Plt Kadisnakertrans NTB menyatakan komitmennya untuk mengambil langkah-langkah konkret dan strategis guna mempercepat proses pemulangan para korban.
“Alhamdulillah bu Nelly sangat mengapresiasi kepedulian kami selaku pemerintah desa terhadap nasib warga yang saat ini masih terjebak di Libya akibat TPPO. Kita terus berdoa agar proses ini berjalan lancar dan ketiga warga kami, serta masyarakat NTB lainnya, bisa segera dipulangkan dengan selamat,” ujarnya.
Iwan Iskandar Putra, menegaskan bahwa pihaknya mendorong seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah Kabupaten, Provinsi, hingga pemerintah pusat, agar serius memulangkan para korban.
“Kami berharap ini menjadi alarm bagi semua pihak, terutama pemerintah daerah dan provinsi, bahkan sampai ke Presiden, untuk lebih fokus memulangkan warga kami dan juga WNI lainnya yang masih terjebak di Libya,” tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa sebagian besar tenaga kerja Indonesia di Libya diduga masuk menggunakan visa pelancong atau berada dalam status ilegal. Situasi ini membuat mereka sangat rentan terhadap eksploitasi dan perlakuan tidak manusiawi.
Pemdes Labuhan Burung menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses ini hingga warga mereka bisa kembali ke tanah air dalam keadaan aman. (LP)