Single News

Pemkab Sumbawa Evaluasi Distribusi Elpiji 3 Kg, Kuota Berkurang Jadi Pemicu Kelangkaan

Sumbawa Besar, 7 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Sumbawa kembali mengevaluasi distribusi gas Elpiji 3 kilogram menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan tingginya harga di lapangan.

Kabag Ekonomi Setda Sumbawa, Khairuddin, mengungkapkan bahwa persoalan utama terletak pada distribusi dan kuota yang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Khairuddin menjelaskan, berdasarkan kuota tahun 2025, Kabupaten Sumbawa hanya mendapatkan 11.596 metrik ton atau setara 3.865.333 tabung. Angka ini menurun dari tahun 2024 yang mencapai 12.194 metrik ton atau sekitar 4 juta tabung. Penurunan tersebut terjadi akibat proses verifikasi dan konversi data penerima manfaat yang dianggap belum merata.

“Masalahnya di lapangan bukan hanya soal kuota yang berkurang, tetapi juga permainan harga oleh pengecer. Agen dan pangkalan resmi sebenarnya memiliki batas harga, tapi begitu sampai ke pengecer, harganya bisa melonjak. Ini yang menyulitkan masyarakat,” jelas Khairuddin.

Ia menambahkan, pemerintah telah mengingatkan para agen dan pangkalan agar tidak bermain harga. Jika terbukti melakukan pelanggaran, maka kuota mereka akan langsung dipotong oleh Pertamina. Salah satu agen, sebutnya, bahkan pernah dikurangi jatahnya sebanyak 560 tabung karena terbukti menaikkan harga.

Pemkab Sumbawa, lanjut Khairuddin, telah menyampaikan surat permohonan penambahan kuota kepada Kementerian ESDM, namun hingga kini belum ada kepastian karena kuota nasional sudah dibagi rata. Meski begitu, Bupati dan Wakil Bupati disebut akan terus melakukan follow-up agar kebutuhan elpiji subsidi masyarakat bisa terpenuhi secara adil dan merata.

“Kita akan tetap kawal dan pantau distribusi gas melon ini agar tidak terus jadi polemik di tengah masyarakat,” tegasnya. (LP)