Sumbawa, 15 September 2025–Ratusan mahasiswa baru Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) memadati lapangan kampus pada hari pertama Pelaksanaan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru).
Acara yang penuh semangat itu menjadi sorotan ketika Presiden Mahasiswa UTS, Widarman, menyampaikan orasi yang membakar semangat perubahan.
Dalam pidatonya, Widarman dengan tegas menyatakan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengawasi dan mengkritik pemerintah, terutama jika pemerintah dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kita, mahasiswa UTS, tidak akan pernah diam ketika melihat ketidakadilan. Jika pemerintah lalai terhadap tanggung jawabnya, maka kita akan berdiri di garis depan untuk mengingatkan mereka. Kritik adalah bentuk cinta kita terhadap bangsa ini, bukan kebencian. Kita ingin melihat Indonesia menjadi lebih baik, bukan semakin tenggelam dalam korupsi, ketidakadilan, dan ketimpangan,” ujar Widarman.
Pidato tersebut mencerminkan komitmen mahasiswa UTS sebagai agen perubahan yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga berperan aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial dan politik, khususnya di Kabupaten Sumbawa.
UTS Sebagai Kiblat Gerakan Mahasiswa di Sumbawa
Widarman juga menegaskan bahwa Universitas Teknologi Sumbawa akan menjadi kiblat gerakan mahasiswa di wilayah Sumbawa. Menurutnya, UTS memiliki potensi besar untuk menjadi pusat intelektual dan pergerakan sosial yang dapat menginspirasi mahasiswa di seluruh daerah.
“UTS bukan sekadar kampus. UTS adalah rumah bagi para pejuang elang muda yang berani bersuara dan bertindak. Dari kampus ini, kita akan menciptakan gelombang perubahan. Kita akan menjadi kiblat, menjadi inspirasi, dan menjadi pelopor gerakan mahasiswa di Sumbawa. Kita tidak takut, karena kita adalah suara rakyat!” serunya dengan penuh semangat.
Widarman mengingatkan bahwa mahasiswa adalah mata dan telinga rakyat, serta memiliki kekuatan untuk mengawal kebijakan pemerintah agar tetap berpihak kepada masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh mahasiswa baru untuk tidak takut menyuarakan pendapat, sekalipun harus berhadapan dengan kekuasaan yang tidak adil.
“Diam bukanlah pilihan. Kita tidak akan membiarkan ketidakadilan terus tumbuh subur. Kita akan bergerak, kita akan bersuara, dan kita akan melawan. UTS adalah tempat di mana perubahan dimulai!” tambahnya.
Dengan orasi yang penuh semangat, Presiden Mahasiswa UTS, Widarman, tidak hanya memberikan sambutan formal kepada mahasiswa baru, tetapi juga menyampaikan visi besar untuk menjadikan UTS sebagai pusat gerakan mahasiswa di Sumbawa.
Ia mengingatkan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk mengawal pemerintah dan memperjuangkan keadilan.
“Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia Hidup Perempuan Indonesia,” serunya menutup pidato. (LS)