Liputansumbawa.id–Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., menjadi keynote speaker dalam Seminar Kebijakan Publik bertajuk “Refleksi Jelang Satu Tahun Pemerintahan Jarot–Ansori: Tantangan dan Arah Pembangunan Sumbawa”.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Samawa (UNSA) dalam rangka Dies Natalis ke-27 UNSA, yang berlangsung di Auditorium Universitas Samawa, Sabtu pagi.
Seminar tersebut menjadi ruang refleksi objektif terhadap berbagai kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa di bawah kepemimpinan Jarot–Ansori, sekaligus forum akademik untuk mengkaji capaian, tantangan, serta arah pembangunan daerah ke depan secara terbuka dan berbasis data.
Dalam paparannya, Bupati H. Jarot menyampaikan sejumlah poin strategis yang telah dan sedang dijalankan pemerintah daerah, di antaranya penguatan sumber daya manusia unggul, pembangunan infrastruktur strategis, pelaksanaan program strategis nasional di daerah, penguatan tata kelola pemerintahan, serta komitmen terhadap agenda Sumbawa Hijau Lestari.
Selain itu, disajikan pula materi visual dan komprehensif yang memuat ringkasan capaian satu tahun pemerintahan, hasil survei persepsi publik, hingga berbagai tantangan pembangunan yang masih harus dihadapi ke depan.
Bupati Jarot menegaskan bahwa refleksi satu tahun pemerintahan tidak dimaknai sebagai perayaan capaian semata, melainkan sebagai momentum evaluasi yang jujur dan terbuka terhadap kinerja pemerintah.
“Refleksi ini penting untuk menilai apa yang telah berjalan baik, apa yang masih menjadi kekurangan, serta apa yang harus dipercepat. Pembangunan daerah harus terus dikawal melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, legislatif, dan masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kritik, masukan, dan pengawasan publik merupakan bagian penting dalam memastikan arah pembangunan Sumbawa tetap berada di jalur yang benar dan berkelanjutan.
Seminar ini turut menghadirkan sejumlah pemateri dari unsur pemerintah daerah, legislatif, dan kalangan akademisi yang memberikan pandangan kritis dan konstruktif terhadap kebijakan publik di Kabupaten Sumbawa.
Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari akademisi, kepala desa, organisasi kemasyarakatan, serta mahasiswa, dan berlangsung dengan diskusi aktif serta antusiasme tinggi dari peserta. (LS)






























































