Sumbawa Besar, 3 Oktober 2025 – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP., secara resmi melantik dan mengukuhkan delapan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II.b) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada 1 Oktober 2025. Salah satunya adalah Saifuddin, SP yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dalam keterangannya kepada Liputan Sumbawa, Saifuddin menyampaikan rasa syukur atas amanah baru yang diberikan.
“Alhamdulillah, hari ini saya dilantik. Amanah ini bukan hanya tentang jabatan, melainkan sebuah kepercayaan besar untuk mengakselerasi sektor peternakan sebagai pilar utama dalam mewujudkan visi ‘Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera’,” ungkapnya.
Potensi dan Tantangan Peternakan Sumbawa
Saifuddin menuturkan bahwa Sumbawa memiliki potensi besar di sektor peternakan, mulai dari sapi, kerbau, kambing hingga unggas. Namun, menurutnya, potensi ini belum tergarap maksimal karena masih menghadapi tantangan klasik, seperti produktivitas rendah, rantai pasok yang terfragmentasi, keterbatasan modal dan teknologi, hingga ancaman penyakit hewan.
“Pendekatan business as usual sudah tidak relevan. Kita butuh lompatan inovasi yang terstruktur dan sistematis,” tegasnya.
Strategi Inovasi: Klaster Agribisnis Ternak Terintegrasi
Sebagai langkah transformasi, Saifuddin memperkenalkan strategi baru: Pengembangan Klaster Agribisnis Ternak Terintegrasi Berbasis Daya Saing dan Kemitraan.
Strategi ini dirancang untuk mengubah pola peternakan Sumbawa dari tradisional menuju sistem modern, terintegrasi, dan berdaya saing tinggi.
Tiga pilar utama strategi ini antara lain:
1. Pilar Budidaya Berkelanjutan & Kesehatan Hewan (Upstream):
• Program perbaikan genetik melalui introduksi semen beku unggul dan Balai Embrio Ternak Rakyat (BETR).
• Pengembangan kawasan hijauan pakan ternak (HMT) dan pabrik pakan konsentrat berbasis lokal.
• Penerapan biosecurity ketat dengan sistem digital tracking kesehatan hewan.
2. Pilar Industri Pengolahan & Nilai Tambah (Midstream):
• Pembangunan unit pengolahan daging, susu, kulit, serta produk olahan khas seperti sosis sapi Sumbawa, dendeng, dan susu pasteurisasi.
• Pembentukan kemitraan usaha yang adil antara peternak dan perusahaan pengolah.
3. Pilar Pemasaran & Kelembagaan (Downstream):
• Pengembangan platform digital “e-Sapi Sumbawa” untuk menghubungkan peternak dengan pembeli.
• Penguatan koperasi peternak sebagai pusat permodalan, distribusi, dan pemasaran bersama.
• Peluncuran program Kredit Usaha Rakyat Peternakan (KUR-P) dengan skema bunga ringan.
Komitmen dan Harapan
Saifuddin menegaskan bahwa keberhasilan strategi ini membutuhkan sinergi semua pihak. “Kami mengajak seluruh jajaran Dinas Peternakan untuk menjadi mitra proaktif bagi peternak. Kepada para peternak, mari kita bangun kemitraan yang kuat. Kepada dunia usaha, kami membuka ruang investasi. Dan tentu kami berharap dukungan penuh dari Pemerintah Daerah, baik dalam anggaran maupun kebijakan,” jelasnya.
Mengakhiri keterangannya, Saifuddin menegaskan komitmennya untuk membawa peternakan Sumbawa menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
“Dengan semangat baru, mari kita wujudkan agribisnis peternakan Sumbawa yang tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga mesin kesejahteraan masyarakat. Sumbawa Unggul, Maju, dan Sejahtera dimulai dari lumbung ternak kita!” pungkasnya.