Single News

Setelah Sembilan Hari, Jenazah Riski Akhirnya Ditemukan di Sungai Brang Beh

Liputansumbawa.id — Harapan yang terus menggantung selama sembilan hari akhirnya berujung pilu. Jenazah Riski (29), korban hanyut di Sungai Brang Beh, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, ditemukan pada Selasa (23/12/2025) sekitar pukul 08.00 WITA, setelah pencarian panjang yang menguras tenaga dan emosi.

Penemuan jenazah terjadi secara tak terduga. Wawan Hermanto (40), bersama dua rekannya, Hartono (26) dan Zulkarnaen (43), warga Desa Paasuka, Kecamatan Lunyuk, tengah menyusuri aliran sungai untuk mencari burung. Di tengah sunyi sungai yang airnya mulai surut dan jernih, mata Wawan tertuju pada sesuatu yang membuatnya terhenyak.

“Saya kaget melihat kaki korban terlihat di bawah air,” ujar Wawan dengan suara bergetar kepada petugas.

Jenazah Riski ditemukan sekitar 300 meter dari titik awal korban dilaporkan hanyut, dalam posisi tengkurap, terjepit di bawah batu besar, sebagian tertutup pasir—seolah alam menyimpan jasad itu terlalu lama.

Kabar penemuan tersebut segera memicu pergerakan cepat Tim Gabungan. BPBD Kabupaten Sumbawa, BASARNAS, TNI/Polri, pihak Kecamatan Lunyuk, Pemerintah Desa Lunyuk Rea, hingga warga setempat bergegas menuju lokasi. Namun, medan yang terjal, licin, dan sulit dijangkau membuat proses evakuasi berlangsung menegangkan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, ST, melalui Kepala Bidang II Kedaruratan dan Logistik, Dr. Rusdisnto Ar., mengungkapkan bahwa evakuasi menjadi salah satu fase paling dramatis dalam operasi pencarian.

“Medan sangat ekstrem. Evakuasi memakan waktu sekitar satu jam. Jenazah harus diangkat menggunakan tali agar bisa dibawa ke lokasi yang aman,” jelasnya.

Dengan kerja keras dan kehati-hatian tinggi, jenazah Riski akhirnya berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Puskesmas Lunyuk untuk penanganan lebih lanjut. Tangis duka pun pecah, menandai akhir dari pencarian panjang yang penuh harap dan cemas.

Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup. Sungai Brang Beh kembali sunyi, meninggalkan jejak duka mendalam bagi keluarga dan warga Lunyuk yang selama sembilan hari tak henti berharap Riski ditemukan—meski akhirnya dalam keheningan.(LS)