Liputan Sumbawa | Sumbawa Besar NTB -Kejadian nahas menimpa Aan Firman Dhany, seorang pimpinan cabang di perusahaan es Krim Joy Day, yang beralamat di Desa Labuhan Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kamis (06/02/2025).
Kepala Aan nyaris putus karena ditebas oleh oknum penjaga malam MY di tempat dia bekerja. Untung saja, parang yang melayang ke arahnya hanya mengenai sisi kiri kepala dan mengakibatkan luka sobek di daun telinga sebelah kiri dan mendapat sejumlah jahitan agar daun tidak terlepas.
Berdasarkan penuturan Aan kepada media ini, Sabtu (08/02/2025), bahwa kejadian ini bermula ketika dia menegur MY yang menjadi penjaga malam karena sering terjadi barang gudang yang hilang. Terakhir kali kehilangan aki, sehingga Aan meminta pertanggung jawaban MY selaku petugas jaga malam.
Selaku pimpinan, Aan merasa selama ini MY tidak pernah merasa bahwa kehilangan itu adalah tanggungjawabnya MY sebagai penjaga malam.
“Sudah banyak barang yang hilang tapi sering disembunyikan dari atasanku karena dia adalah anak Kadus Badas. Tapi semakin lama makin sering kehilangan, terakhir aki mobil di gudang hilang sekitar dua bulan yang lalu,” jelasnya.
Terhadap masalah ini, Aan menegur MY dengan bahasa yang sangat sederhana tidak memvonis dan tidak menuduh siapapun, tapi akan berpengaruh kepada MY selaku penjaga malam.
Aan meminta tanggungjawab MY dan MY bersedia dipotong gaji, tapi ketika gajian terakhir bulan Januari tidak dipotong.
Di tanggal 5 pembayaran gaji Januari 2025, setelah dipotong kasbon diberikan gaji.
Lalu Aan memanggil MY untuk dimintai berapa mau dipotong, dengan jaminan ada pengganti aki keesokan harinya.
Keesokan harinya Kamis tanggal 6, pukul 15:46 sore, Aan mengubungi MY agar sore itu harus Aki dimaksud karena hari Senin tanggal 10, pimpinan dari Propinsi
akan datang. Kalau tidak ada tindakan maka Aan akan menanggung akibatnya selaku pimpinan di Sumbawa. Oleh MY menjawab Aan bahwa dia akan ke kantor bersama bapaknya yang juga Kadus Badas, Muhammad Ali Amir.
“Setibanya di kantor, dia bersama bapaknya dan Ketua RT setempat. Tapi MY dalam keadaan marah-marah, dia meminta agar Aan ke rumahnya. Dia ngomel lari ke belakang mengambil parang dan menebas ke arah kepala, untungnya kena telinga akibatnya daun telinga sobek. Ada tiga kali percobaan penebasan, dua kali ke bagian kepala dan sekali ke badan,” ungkap Aan.
Diceritakan Aan bahwa di ruangan tempat kejadian perkara itu ada 5 orang, 1 orang karyawan, Kadus, RT setempat Burhanuddin, dia selalu korban dan MY selaku pelaku.
“Setelah tiga kali tebasan di posisi yang sama barulah Kadus dan RT melerai,” tambahnya.
Akibat kejadian tersebut, Aan membawa diri ke Pustu Badas oleh Petugas Pustu Badas diminta ke Puskemas Labuhan untuk kepentingan Visum. Oleh petugas Puskesmas diminta untuk melaporkan ke Polsek Labuhan Badas.
Tapi oleh Anggota Polsek Labuhan Badas untuk dilaporkan ke Polres Sumbawa agar divisum ke IGD RSUD Sumbawa.
Setelah menerima tindakan medis dan melaporkan ke SPKT Polres Sumbawa yang sampai malam hari, malam itu juga dimintai keterangan sebagai saksi korban oleh penyidik Sat Reskrim Polres Sumbawa.
Sementara itu, saksi karyawan yang melihat kejadian itu sudah diperiksa. Sedangkan pihak keluarga pelaku belum menghubungi korban, padahal selama ini Aan selalu berkomunikasi dengan baik.
“Diduga pelaku sudah tidak berada di wilayah Labuhan Badas hal ini diketahui berdasarkan informasi dari warga sekitar lokasi kejadian. Saya berharap kasus ini ditangani dengan serius,” pinta Aan kepada pihak Kepolisian. (LPS)