Single News

Tokoh Pemuda Batulanteh Temui Kapolres, Suarakan Keresahan soal Illegal Logging

Sumbawa, 19 September 2025– Sejumlah tokoh muda Kecamatan Batulanteh yang tergabung dalam Batulanteh Center (BLC) mendatangi ruang kerja Kapolres Sumbawa, Kamis 19 September 2025. Kedatangan mereka disambut langsung Kapolres Sumbawa, AKBP Rieta, S.IK, didampingi Kasat Intelkam.

Pertemuan yang dikemas dalam silaturahmi dan diskusi santai itu dilatarbelakangi keresahan masyarakat Batulanteh terkait maraknya aktivitas pembalakan liar (illegal logging) yang belakangan ini kian meresahkan.

Ketua BLC, Alpian Haris Paratep atau akrab disapa Bung Piyo, menegaskan pihaknya mendukung langkah Pemerintah Daerah Sumbawa dalam membentuk Satgas Perlindungan Hutan. Terutama karena Batulanteh dikenal sebagai salah satu wilayah strategis, penyumbang sumber air utama bagi masyarakat Sumbawa.

“BLC mendukung penuh upaya penegakan hukum dan berharap Polres Sumbawa juga turun memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat, khususnya di wilayah hulu,” ujar Bung Piyo yang juga mahasiswa Pascasarjana di salah satu kampus di Sumbawa.

Hal senada disampaikan Sumanto (Bang Anto), tokoh muda yang juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbawa. Ia meminta kepolisian segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk menyelamatkan lingkungan dan masyarakat dari ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Jika aktivitas perusahaan tanpa izin terus dibiarkan, dampak kerusakannya akan semakin meluas dan merugikan ekosistem maupun masyarakat hilir,” tegasnya. Ia juga menyoroti adanya praktik intimidasi, adu domba, hingga teror dalam aktivitas perusakan hutan yang menambah keresahan warga.

Sementara itu, Hasrun Al-Tebas sebagai tokoh senior pemuda Batulanteh menegaskan bahwa kehadiran BLC ke Polres murni karena kepedulian terhadap masa depan daerah dan generasi penerus.

“Illegal logging maupun illegal mining adalah ancaman nyata bagi Batulanteh. Kehadiran kami juga sebagai bentuk dukungan terhadap Satgas Perlindungan Hutan, sekaligus berharap satgas benar-benar turun ke lapangan dan tidak ‘masuk angin’ atau justru menjadi pelindung bagi para perusak hutan,” ujarnya. (LS)