Sumbawa Besar, 10 November 2025 – Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Sumbawa, Zulfikar Demitry, S.H., M.H., melaksanakan Reses II di Desa Perate, Kecamatan Sumbawa, pada Senin (10/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda resmi DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan I yang meliputi Kecamatan Sumbawa, Moyo Hilir, dan Moyo Utara.

Dalam kegiatan tersebut, Zulfikar didampingi oleh Ketua OKK NasDem Kabupaten Sumbawa Dedi Susanto, Akademisi Muda, Berlian Anindia Daefi, Kader Muda Partai Nasdem, Joni Firmansyah, dan Akademisi Muda, M. Anugerah Fuji Sakti. Turut hadir pula berbagai unsur masyarakat dan tokoh pemuda di kab sumbawa. Selain itu, hadir juga beberapa pengurus organisasi di kab sumbawa seperti Lembaga Lingkara, Lembaga Budayasa, Pengurus Kempo Kab Sumbawa, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), dan Ketua Pemuda Pancasila Kab Sumbawa.
Pada kesempatan itu, Joni Firmansyah memberikan pengantar mengenai makna “reses”, yang menurutnya diadopsi dari istilah DPR Belanda yang berarti masa jeda atau libur.
Dalam sambutannya, Waka III DPRD Sumbawa Zulfikar Demitry yang akrap disapa Fikar menyampaikan rasa syukurnya dapat bertemu langsung dengan para pemuda dan elemen masyarakat yang peduli terhadap kemajuan daerah.
“Saya bersyukur bisa didampingi oleh orang-orang luar biasa yang berpikir tentang Sumbawa. Kita semua sepakat untuk menjadi jembatan generasi dalam membangun daerah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa reses merupakan tanggung jawab moral dan konstitusional anggota DPRD dalam menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat secara legal. Selain itu, fikar juga menyampaikan dua pesan penting dari Sultan Samawa yang menjadi amanah moral baginya sebagai pejatu Samawa:
- Menjaga alam Samawa. Ia mengajak masyarakat mencintai dan menjaga lingkungan, terlebih di tengah meningkatnya bencana banjir akibat rusaknya alam.
- Menjaga silaturahmi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam membangun daerah.
Beberapa aspirasi disampaikan oleh peserta reses, di antaranya:
- Cabor Kempo, yang berharap adanya dukungan untuk sertifikasi pelatih sesuai kebijakan baru dari pusat.
- Lembaga Lingkara, yang mengusulkan program Zero Waste City menuju Sumbawa bersih dengan pilot project di Kelurahan Brang Bara.
- Lembaga Budayasa, yang meminta dukungan untuk pelaksanaan coaching clinic sertifikasi seniman guna penguatan sektor seni dan budaya lokal.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Fikar menegaskan bahwa seluruh masukan telah dicatat dan akan dibawa ke parlemen untuk ditindaklanjuti.
“Insyaallah, aspirasi teman-teman akan kami akomodir melalui jalur resmi di DPRD,” ujarnya.
Dalam penutupnya, Fikar mengutip pesan bijak yang pernah disampaikan kepada Presiden Prabowo oleh mertuanya, yang menjadi refleksi bagi semua pihak:
- Ojolali – jangan lupa diri, pesan orang tua, guru, dan ajaran agama.
- Ojo dume – jangan sombong, karena kesombongan adalah penyakit hati.
- Ojo ngoyo – jangan memaksakan diri, segala sesuatu harus terukur dan direncanakan.
“Mari kita bermuhasabah diri agar menjadi pribadi yang lebih baik, serta bersama-sama membangun Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera,” tutupnya.




























































