Single News

Warga Lenangguar Tuntut PT. AMNT: Kami Cuma Dapat Debunya, Bukan Manfaatnya!

Lenangguar, Sumbawa, 22 Juli 2025–Kekecewaan masyarakat Kecamatan Lenangguar terhadap keberadaan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akhirnya memuncak. Dalam sebuah aksi damai pada Selasa 22 Juli 2025, di Kecamatan Lenangguar, warga menyuarakan tiga tuntutan utama yang mencerminkan keresahan mereka terhadap minimnya dampak positif dari perusahaan tambang raksasa tersebut.

Masyarakat menilai, selama bertahun-tahun PT. AMMAN beroperasi, mereka hanya merasakan dampak lingkungan dan sosial—tanpa disertai manfaat ekonomi yang berarti.

“Kami hanya dapat debunya, bukan manfaatnya,” ungkap Rian Juhriansyah, koordinator aksi yang meluapkan kekecewaan dalam aksi tersebut.

Dalam dokumen tuntutan yang diberi judul “Tuntutan Aksi”, warga menyoroti ketimpangan distribusi manfaat dari keberadaan perusahaan. Mereka menuntut antara lain yakni perhatian Khusus untuk Warga Tak Tersentuh Dampak Positif.
PT. AMMAN diminta untuk memberikan perhatian nyata kepada masyarakat yang selama ini tidak mendapatkan keuntungan langsung dari operasional perusahaan. Salah satunya dengan mendorong dan membina pelaku UMKM lokal di Lenangguar agar tumbuh dan berdaya saing.

Pemberdayaan Tenaga Kerja Lokal.
Warga mendesak agar PT. AMMAN memberikan peluang kerja bagi masyarakat Lenangguar secara prioritas. Pemberdayaan ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.

Pelatihan untuk Pemuda Desa.
Masyarakat meminta agar pemuda-pemuda Lenangguar dipersiapkan secara serius melalui program pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, mereka memiliki peluang lebih besar untuk direkrut bekerja di PT. AMMAN.

Dengan tiga tuntutan ini, masyarakat Lenangguar berharap PT. AMMAN tidak lagi memandang sebelah mata kebutuhan masyarakat sekitar. Mereka ingin menjadi bagian dari pembangunan, bukan sekadar penonton dari kejauhan.

Jika tidak ada respons yang nyata dan konkret, bukan tidak mungkin gelombang aksi yang lebih besar akan muncul dari masyarakat sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan tersebut. (LP)